OBSERVATORIUM TIMAU

Kupang, Nusa Tenggara Timur

OBSERVATORIUM TIMAU

Kupang, Nusa Tenggara Timur

OBSERVATORIUM TIMAU

Kupang, Nusa Tenggara Timur

OBSERVATORIUM TIMAU

Kupang, Nusa Tenggara Timur

OBSERVATORIUM TIMAU

Kupang, Nusa Tenggara Timur

Selasa, 18 Juni 2019

Direksi Keet

Direksi Keet 
Pembuatan direksi keet, barak kerja dan gudang bahan untuk persiapan kerja dilengkapi dengan fasilitas sanitasi penerangan Tata Letak Fasilitas Sebelum jalan kerja, direksi kit, barak kerja, dan gudang bahan dibuat, perlu dilakukan perencanaan Site Plan. Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek yang dimaksud antara lain 


  • Kantor proyek/Direksi Keet
  • Gudang Material dan Peralatan
  • Base Camp Staf Proyek dan Barak Pekerja

  • Los Kerja Besi dan Kayu
  • Pos Jaga dan Pagar Kerja
  • Jalan Kerja
  • Penempatan Alat Berat


Dalam membuat layout untuk pekerjaan persiapan ini, perlu diperhitungkan secara cermat penempatan masin-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain lay out proyek akan dikerjakan, penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara optimal sesuai perencanaan. Namun demikian, yang tetap harus dipertimbangkan adalah seluruh fasilitas dan sarana proyek yang dibangun untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai


Minggu, 16 Juni 2019

Penerapan SCM dalam Industri Konstruksi

Supply Chain Management merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi kerja, persediaan dan pengiriman produk yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.


Dunia bisnis seringkali bisa dianggap sebagai medan persaingan oleh sebagian pelaku usaha, sehingga untuk memenangkan persaingan diperlukan sebuah upaya strategi yang tepat. Saat ini kompetisi bisnis tidak lagi dianggap sebagai kompetisi antar perusahaan melainkan sudah dianggap sebagai kompetisi antar jaringan. Tidak ada satupun intitusi yang berdiri sendiri mampu bertahan tanpa membangun relasi dengan para mitra usahanya.
Untuk memenangkan kompetisi, SCM menjadi sangat strategis, karena bermanfaat untuk mencapai linkage dan koordinasi antar proses dari semua elemen dalam sebuah mata rantai (supplier/vendors dan customers). Tujuannya adalah demi meningkatkan competitive advantage perusahaan yang berorentasi pada customer value.


SCM juga di yakini dapat menghasilkan tingkat efiesiensi yang tinggi. Perusahaan tidak lagi di hantui untuk selalu hanya berpatokan kepada inventory dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, akan tetapi semakin terpusat dalam mengelola dan mengintegrasikan sebuah informasi dalam jaringan yang mereka miliki. Mengintegrasikan informasi akan sangat meningkatkan proses koordinasi antar mitra usaha kearah yang lebih strategis sehingga pada akhirnya memungkinkan untuk terjadinya share resources dan risiko dalam aktifitas bisnis. Perusahaan akan semakin efisien karena lebih terfokus pada bisnis inti dan menjadi lebih special.


Kompetisi bisnis juga tidak lagi fokus pada price atau harga, dimana dulu dianggap harga murah akan selalu menjadi strategi yang terbaik. Saat ini customer sudah menginginkan lebih dari sekedar harga. Strategi pada “customer value” dengan memberikan nilai lebih pada customer akan menjadi sangat strategis. Kecenderungan customer saat ini bukan hanya sekedar harga murah namun juga pelayanan yang baik (responsiveness, reliability, resilience, dan relationship). Dengan konsep ini, SCM sangat penting karena berperan strategis dalam meningkatkan customer service dan relationship sehingga berujung pada peningkatan loyalitas pelanggan.

Selasa, 11 Juni 2019

Pengendalian Sumber Daya

Sumber daya merujuk pada tenaga kerja, peralatan konstruksi, bahan, dan subkontraktor. Sumber daya ini sepenuhnya mengendalikan kemajuan pekerjaan dan harus dikelola dengan hati-hati selama proses konstruksi. Jadwal kebutuhan sumber daya kedepan disiapkan dan mengambil langkah-langkah positif untuk memastikan hal itu maka perlu menyediakan sumber daya sesuai kebutuhan. Pengiriman material membutuhkan perhatian khusus untuk pengadaan, membuat gambaran ulasan supplier, mempercepat persetujuan, dan kontrol kualitas. 



Kru pekerja dan peralatan kerja harus dijadwalkan dan diatur. Subkontraktor harus dijaga diinformasikan tentang jadwal kerja keseluruhan dan diberikan pemberitahuan terlebih dahulu ketika layanan mereka diperlukan, selain itu pekerjaan mereka harus dikoordinasikan dengan keseluruhan upaya proyek. Manajemen sumber daya juga melibatkan aspek-aspek lain. Jadwal kerjapun terkadang harus disesuaikan ke tingkat yang lebih praktis untuk mengurangi permintaan harian sumber daya tertentu . Pengelompokan sumber daya pekerjaan yang tidak dapat diterapkan harus diarahkan ke permintaan yang lebih lancar dan lebih dapat dicapai



Senin, 10 Juni 2019

Proses Pelaksanaan Kerja ( Rencana, Jadwal dan Kendali )

Perencanaan
Proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu.

Penjadwalan
Perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu Proses untuk merencanakan durasi proyek Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu  proyek.Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.Sebagai dasar dari penghitungan cashflow proyek


Pengendalian
Memantau dan mengkaji agar langkah-langkah kegiatan terbimbing kearah tujuan yang ditetapkan Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Antisipasi keterlambatan jadwal Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.

Pelaksanaan K3 dalam Proyek Konstruksi

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi merupakan bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih...